Sejarah Singkat Stasiun Geofisika Kupang
Stasiun Geofisika Kupang, yang berlokasi di Kampung Baru, Kupang, mulai beroperasi pada tanggal 1 Agustus 1971. Pada tanggal 13 Desember 1983, Stasiun Geofisika Kupang memperoleh peningkatan kelas menjadi Stasiun Geofisika Kelas I, sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor: KM.45/MG.004/PHB-83. Kegiatan Stasiun Geofisika Kupang, yang berlokasi di Kampung Baru, dimulai pada bulan Agustus 1971 dengan beroperasinya sistem seismograf fotografik Sprengnether 3-components. Kemudian, sejak bulan Februari 1976, dioperasikan juga sistem seismograf periode pendek komponen vertikal SPS-1 Kinemetrics di Pasir Panjang. Sistem Seismograf rekaman visual ini merupakan bagian dari Jaringan Seismologi Regional Asia Tenggara yang dibangun atas bantuan UNESCO-UNDP.
Pada tanggal 13 Desember 1983, Stasiun Geofisika Kupang memperoleh peningkatan kelas menjadi Stasiun Geofisika Kelas I, sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor: KM.45/MG.004/PHB-83 tentang Peningkatan Kelas dan Pembentukan/Penambahan Stasiun Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika di Lingkungan Balai Meteorologi dan Geofisika.
Pengoperasian sistem seismograf fotografik Sprengnether dihentikan pada pertengahan tahun 1988 karena sulitnya suku cadang dan tingginya biaya operasi. Kemudian pada tanggal 1 Februari 1993 mulai dioperasikan sistem seismograf periode pendek 3 komponen SPS-3 Kinemetrics dan pada tanggal 8 Mei 1994 mulai dioperasikan Lightning Detector ESID. Kedua alat ini dioperasikan di Paviliun Seismologi Pasir Panjang, sedangkan gedung kantor di Kampung Baru digunakan untuk kegiatan administrasi. Sementara itu, sistem seismograf SPS-1 Kinemetrics telah dihentikan operasinya sejak tanggal 12 Juli 1993.
Melalui Proyek FMT-14, pada tanggal 10 Juli 1995 telah dipasang untuk sistem seismograf telemetri yang menggunakan saluran telepon Kupang-Denpasar. Menurut rencana, data real time tersebut dari Denpasar akan diteruskan ke Jakarta melalui satelit, sebagai bagian dari jaringan SISCOM. Namun demikian, sampai sekarang sistem telemetri Kupang-Denpasar-Jakarta tersebut belum beroperasi.
Dalam rangka kerja sama antara BMG dengan CTBTO (Comprehensive Nuclear Test Ban Treaty Organization), pada tahun 1997 telah disepakati bahwa Stasiun Geofisika Kupang akan di-upgrade menjadi salah satu di antara enam auxiliary seismic station di Indonesia. Stasiun-stasiun ini akan menjadi bagian dari jaringan ISMI (International Seismic Monitoring System) yang bertugas memantau uji coba nuklir di bawah tanah.
Di tahun 2006 dibangun Gedung Observatorium Magnet Bumi di Baumata, yang digunakan sebagai salah satu stasiun pengamatan magnet bumi di Indonesia. Pada tahun yang sama, Stasiun Geofisika Kelas I Kupang dilengkapi dengan peralatan Boltek Lightning Detector menggantikan Lightning Detector ESID dan penambahan peralatan Accelereograph SMR 4000 yang kemudian di-upgrade ke Accelereograph Taurus pada tahun 2011.
Pada tahun 2008, Stasiun Geofisika Kelas I Kupang ditetapkan sebagai Regional Seismic Center VIII dengan dioperasikan SeiscomP untuk observasi, pengolahan, dan analisa data gempa bumi dan tsunami, serta dilengkapi juga dengan perangkat diseminasi gempa bumi dan tsunami Radio Internet (RANET), yang di-upgrade pada tahun 2010 menjadi DVB.
Telepon
(0380) 821608
Email
stageof.kupang@bmkg.go.id
Alamat
Jl. R. W. Monginsidi, Pasir Panjang,
Kota Lama, Kota Kupang,
Nusa Tenggara Timur 85227
Aplikasi Mobile
Info BMKG - Cuaca, Iklim, dan Gempa Bumi Indonesia
Semua informasi mengenai Prakiraan Cuaca, Iklim, Kualitas Udara, dan Gempa Bumi yang terjadi di berbagai wilayah di Indonesia tercakup dalam satu aplikasi mobile.